10 Puisi Pendek Curhat Hida
Puisi pendek berikut ini merupakan puisi tentang isi hati atau bisa dibilang curhat dari hida yang dituliskan kedalam syair-syair puisi.
Salah satu alasan penulisan puisi yang mudah dan cepat yaitu karena nulisnya langsung berdasarkan dari perasaan dan isi hati langsung. Jadi nulisnya ngalir gitu aja, seperti 10 puisi pendek antah berantah berikut ini.
PUISI: JANGAN TANYAKAN MENGAPA
By: Hida Koma
Jangan tanyakn mengapa
Atas sikapku yang tak biasa
Aku tak apa
Ku baik-baik saja
Hanya tak ingin bersama
Ku harap kau pahaminya
PUISI: REMBULAN MALAM
By: Hida Koma
Rembulan malam
Kau yang di kejauhan
Intipkan seseorang diperjalanan
Sampaikan padanya
Aku disini menunggu
Arahkan jalannya
Disini ku berada
JANGAN PAKSA
By: Hida Koma
Sudah,
Sudahlah
Tak usah mengasah
Jangan
Jangan paksa
Takutnya pisau yang ada
Hanya akan membuatmu luka
Tenang
Pelan-pelan
Siapkan dulu air serta ungkalan
Lalu mulailah perlahan
PUISI: HABIS
By: Hida Koma
Diam
Hanya diam
Membosankan
Inginku tarikan pena
Diatas kanvas putih bergaris
Nyaris
Bukan karena tinta habis
Bukan pula enggan tuk menulis
Tapi,
Habis sudah inspirasi ku tepis
Habis
Tak berbaris
PUISI: AKU BELUM PUNYA
By: Hida Koma
Pak... bu...
Sampai disini
Ku katakan padamu
“ aku sangat menyayangimu”
Dan pastinya kau sudah tahu itu
Pak,... bu...
Jangan khawatirkanku
Tak inginku jadi beban pikirmu
Berbahagialah
Pak... bu....
Kau pantas bahagia
Dan semoga hadirku bahagiakanmu
Dan semoga diriku banggakanmu
Maaf,
Aku belum bisa apa-apa
Atau berimu segala
Aku belum punya
Pak... bu....
Belum
PUISI: BIARKAN AKU SENDIRI
By: Hida Koma
Biarkan aku sendiri
Biar ku nikmati sepi
Yang menggelayut pada diri
Biar ku rasakan betapa sunyi
Tentramkann hati
Biar ku dengar kata demi kata
Tubuhku berkata
Biarkan aku sendiri
Biar kedamaian yang temani
Biarkan jiwaku berkata
Biar ku dengarkannya
Aku jenuh
Aku lelah dengan suara yang ada
Aku ingin tenang
Dan biarkan aku sendiri
PUISI: SEPERTI KATA EINSTEIN
By: Hida Koma
Sudahlah
Diam
Ssstttttt....
Dengarkan jarum jatuh berguguran dari tiang
Pelan,
Perlahan
Ingat,...
Betapa banyak detiknya berdetak tinggalkan jejak
Lama,
Jika kau tak suka
Sementara,
Serasa sedetik saja
Jika kau menyukainya
Itukah relativitas waktu
Seperti kata einstein?
Mungkin,
Aku tak tahu
PUISI: KURANG APA?
By: Hida Koma
Pejamkan matamu!
Pejam
Hanya hitam dan kelam yang terlihat
Gelap
Tiada seberkas cahaya tersirat
Bersyukurlah,
Dunia masih indah kau indrainya
ber tasbihlah,
betapa maha sucinya sang pencipta cahaya
dan kau di kasihinya
kurang apa?
Tiada!
Yang mana yang belum sempurna?
Tak ada,
Kau nikmatinya,
Durhakalah bila kau mengingkari
Kau merasakannya,
Terkutuklah bila kau tak sadari
PUISI: PULANGLAH, SAYANG
By: Hida Koma
Pulanglah, sayang
Pulang
Disana dikau di tunggu
Disana yang empunyamu menunggu
Pulanglah, sayang
Pulang
Sudah cukup kau berjalan
Sudah lelah kau berpetualang
Pulanglah, sayang
Pulang
Apalagi yang hendak kau cari
Tiada arti
Jika yang empunyamu telah memanggilmu
Segalanya tak lagi bermakna
Hanya Dia
PUISI: AKU MENCINTAIMU
By: Hida Koma
Tuhan....
Panggil aku dalam malam-Mu
Sambut aku dalam gelap-Mu
Aku hendak mengadu
Tuhan....
Dekap aku dalam dingin
Peluk aku seerat mungkin
Aku rindu padaMu
Tuhan....
Dengar keluh yang ku rengkuh
Lihat lelah yang ku pasrah
Ku mohon kuatkanku
Tuhan....
Temaniku dalam sujudku
Dengar rintihku dalam doaku
Aku lemah dihadap-Mu
Tuhan...
Aku mencintai-MU
Aku mencintai-Mu
Puisi-puisi pendek curhat dari hida diatas semoga aja bisa bermanfaat dan sahabat menyukainya. Jangan lupa berkenan berikan tanggapan berupa kritik dan sarannya ya.