Puisi Nafas Terakhir, Hati dan Cinta ini Akan Selalu Bersamamu

 

Dalam hening malam yang sunyi,

Nafasku terasa semakin terhenti.

Semerbak aroma kematian menghampiri,

Tubuh rapuhku tak lagi menari.


Rasa terbakar di dadaku terasa,

Seolah-olah nyawa ini akan segera pergi.

Jerit dan tangis tak kuasa keluar,

Hanya bisik-bisik doa yang mampu kupercaya.




Mataku semakin sayu dan redup,

Tak lagi bisa melihat dunia yang indah.

Hanya bayangan gelap yang menyelimuti,

Membawa aku menuju keabadian yang kekal.


Dalam hampa yang tak terbendung,

Aku merasakan kelelahan yang mendalam.

Namun hatiku masih membeku di tempat,

Tak ingin rela meninggalkan dunia ini begitu saja.


Sekali lagi, aku mencoba menghirup udara,

Namun nafasku semakin sulit teratur.

Aku merasakan surutnya kehidupan,

Seperti ombak yang perlahan-hisapkan.


Tapi di tengah nafas terakhir ini,

Aku masih menjagamu dalam doa.

Berharap kau kuat menghadapi kepergianku,

Dan menjalani hidupmu dengan bahagia.


Puisi inilah nafasku yang terakhir,

Sebelum aku menghembuskan yang terkeep di dada.

Meski tubuhku kini tak bernyawa,

Hati dan cinta ini akan selalu bersamamu, hingga akhir hayat.

Posting Komentar

0 Komentar