Puisi Namamu adalah Sajak yang Kuusik

 Puisi adalah sebuah karya seni yang indah yang melukiskan perasaan dan pikiran melalui penggunaan kata-kata yang indah mengalir dengan irama yang teratur. Puisi berbicara tentang cinta tentang kebahagiaan dan kesedihan tentang keindahan alam dan kehidupan tentang apa yang terjadi di dunia ini. 


Dalam puisi, kata-kata menjadi pilihan setiap kata memiliki makna dan arti dengan jalinan kata yang indah dan harmoni puisi menjadi karya yang menakjubkan.


Puisi juga bisa menjadi pelipur lara sebuah terapi untuk jiwa yang terluka di dalamnya terdapat kekuatan penyembuh untuk mencerahkan hari yang suram.


Puisi adalah cermin dari hati penulisnya dalam setiap lariknya terdapat perasaan tulus hanya dengan membaca, kita bisa merasakan apa yang penulis ingin sampaikan. 


Puisi adalah ungkapan cinta dan kehidupan mengajak kita dalam sebuah perjalanan dalam setiap barisnya terdapat kehidupan yang bisa kita temui di dunia ini.





Puisi Kutulis Namamu


Kutulis namamu di halaman hatiku,

Sebagai monumen cinta yang abadi.

Namamu mengalun indah di setiap bait,

Seolah menyapaku dalam langit fantasi.


Kutulis namamu di dasar samudera,

Sebagai bukti kasih yang tak terhingga.

Namamu terukir di setiap ombak,

Memberi kekuatan saat cinta terjaga.


Kutulis namamu di kertas putih bersih,

Sebagai pengingat setiap detik dan saat.

Namamu menyatu dengan tulisan tinta,

Menjadi harapan dalam setiap bait.


Kutulis namamu di angkasa raya,

Sebagai bintang yang bercahaya terang.

Namamu bersinar dalam kegelapan malam,

Menyematkan rindu yang jauh terdengar.


Namamu adalah melodi yang terdengar,

Menyentuh jiwa dan hati yang terpaut.

Kupuja namamu dengan sepenuh hati,

Seakan tak ada yang lebih berarti.


Namamu adalah sajak yang kuusik,

Menari dengan indah di setiap titik.

Kutulis namamu agar takkan hilang,

Dalam kenangan abadi tanpa batas waktu.


Kutulis namamu dengan sepenuh hati,

Sebagai pengakuan cinta yang abadi.

Namamu mengisi setiap ruang di jiwa,

Dan takkan pernah pudar sejauh mata memandang.

Posting Komentar

0 Komentar